Dalam hidup, cemas atau gelisah, adalah hal yang
paling sering kita alami, tapi terkadang kita merasa bingung mengapa kita
mengalami hal itu. Sekarang ,mari kita cermati apa saja yang membuat kita bisa
cemas atau mengalami kegelisahan.
Pertama, banyak hutang. Orang yang banyak hutang ternyata banyak sekali
berbohong. Terutama saat ditagih, terkadang ada saja yamg tidak
jujur-menyatakan tidak punya uang, padahal ada. Karena itu, agar hidup kita
bahagia, jangan coba-coba berhutang pada orang lain, baik materi maupun jasa.
Kedua, tidak jujur. Semakin kita tidak jujur, semakin banyak berbohong, maka
akan semakin banyak yang akan kita sembunyikan. Kalau nurani pembohong semacam
ini masih hidup, jelas rasa bersalah dan berdosanya akan terus mengikuti. Maka
dari itu, jadilah orang yang jujur, yang tampil apa adanya, insya allah, hidup
pun akan terasa ringan.
Ketiga, banyak keinginan. Semakin kita banyak keinginan (duniawi), maka semakin
tertekan rasanya hidup ini. Berbahagialah mereka yang sedikit keinginan
dunianya dan banyak keinginan akhiratnya. Tandanya, mereka selalu mensyukuri
nikmat yang diterima dari-Nya.
Keempat, ambisius. Kegigihan dan ambisi kita terkadangmembuat kita terperosok
kejurang kecemasan dan kegelisahan hidup. Seakan-akan ada sesuatu yang ingin kita
raih, namin apa yang ingin kita raih itu tak lebih dari "asap", tak
tergapai. Mengapa? karena kita tidak menjadikan tujuan utamanya adalahsebagai
jalan mendekat kepada-Nya.
kelima, pendengki.mereka yang poendengki adalah mereka yang akan gelisah hidupnya.
Betapa tidak, melihat orang lain lebih baik darinya, hatinya makin kesal.
Melihat orang lain bertambah kaya, makin resah perasaannyta. Padahal rumus
untuk tidak menjadi pendengki semacam ini ialah, terserah Allah, karena Dia tau
apa yang terbaik bagi kita.
keenam, orang yang sombong dan emosional. Orang yabg sombong, kelakuannya
selalu tempramental atau emosional, dia akan selalu menjalani hidup dengan
penuh kemarahan, sensitif dan mudah tersinggung. Sebaliknya, orang yang tidak
tempramental, bila berhadapan dengan suatu masalah, pertama-tama akan ia
serahkan kembali kepada Allah.
Dalam Firman Allah, telah disebutkan..
"Dialah yang telah menurunkan ketenangan kedalam hati orang-orang mukmin
supaya keimanan mereka bertambah disamping keimanan mereka yang telah ada" (QS.
Al-fath[48]: 4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar