Minggu, 12 Juli 2015

Studi Kasus Ilmu Teknologi dan Lingkungan



STUDI KASUS ILMU TEKNOLOGI DAN LINGKUNGAN


Kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Berbagai informasi yang terjadi di berbagai belahan dunia kini telah dapat langsung kita ketahui berkat kemajuan teknologi (globalisasi). Tentu kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan umat manusia dengan segala peradaban dan kebudayaannya. Perubahan ini juga memberikan dampak yang begitu besar terhadap transformasi nilai-nilai yang ada dimasyarakat. Khususnya masyarakat dengan budaya dan adat ketimuran seperti Indonesia. Saat ini, di Indonesia dapat kita saksikan begitu besar pengaruh kemajuan teknologi terhadap nilai-nilai kebudayaan yang dianut masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan (modernisasi). Akibatnya, segala informasi baik yang bernilai positif maupun negatif, dapat dengan mudah di akses oleh masyarakat. Tentu saja fakta seperti ini merupakan sesuatu yang harus dipertimbangkan dalam suatu pengembangan teknologi edukasi masa depan.
Jakarta sebagai ibu kota Indonesia mempunyai gaya hidup yang berbeda dengan kota-kota besar lainnya. Jakarta memiliki trend tersendiri dalam kehidupan sehari-hari dari rakyatnya. Contohnya dalam hal IPTEK, sudah tidak diragunakan lagi mengenai masyarakat Jakarta tentang kecanggihan alat-alat teknologi, mulai dari yang kecil sampai tua semuanya menggunakan teknologi. Kasus yang sering terjadi di kalangan anak-anak adalah perkelahian yang diduga akibat dari pengaruh game-game online yang memiliki unsur kekerasan. Anak-anak tersebut tidak bisa menyaring  dan memilih manfaat dari teknologi yang benar jadi berimbas pada perilakunya. Beberapa hari yang lalu, telah tersiar kabar bahwa adanya aksi ponografi oleh pelajar SMP di Jakarta tepatnya di SMP 4 Jakarta Pusat. Mungkin kita merasa aneh, diusia yang masih sangat belia mereka telah mengenal yang namanya hubungan sex. Tentunya ini tidak lepas dari pengaruh teknologi yaitu internet. Contoh lainnya adalah banyaknya para pelajar dari SD sampe SMA yang membolos sekolah untuk bermain game online di warnet bahkan sampai ada yang menginap di warnet. Kami yakin para anak-anak itu tidak hanya bermain internet saja pasti ada oknum-oknum tertentu yang mencoba menawarkan rokok bahkan sampai narkoba. Sangat miris dengan hal itu, yang seharusnya mereka pergi kesekolah untuk belajar, namun karena kecanduan maka mereka merelakan waktu sekolahnya untuk bermain di warnet. Dalam hati kecil kita pasti bertanya, mengapa hal demikian dapat terjadi? Siapa yang seharusnya bertanggung jawab atas permasalahan ini? Mau dibawa kemana para pemuda-pemudi bangsa jika terus berkelakuan seperti ini? Mari kita mencoba untuk merenungkan kasus-kasus yang terjadi terhadap perkembangan teknologi dengan lingkungan anak-anak.
  1. Dampak Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap Anak
Teknologi Informasi dan Komunikasi memiliki beberapa dampak terhadap anak. Dampak Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat kita golongkan menjadi 2 golongan, yaitu dampak positif dan dampak negatif.
  1. Dampak Positif
  2. a)  Anak dapat menggunakan perangkat lunak pendidikan seperti program-program pengetahuan dasar membaca, berhitung, sejarah, geografi, dan sebagainya. Kini perangkat pendidikan ini juga di desain dengan unsur hiburan (entertainment) yang sesuai dengan materi, sehingga anak-anak semakin suka.
  3. b)  Membuat anak semakin tertarik untuk belajar.
  4. c)  Dapat menjadi solusi bagi para orang tua yang memiliki anak yang merasa mudah bosan untuk belajar.
  5. d)  Dapat menambah wawasan.
  6. e)  Memudahkan anak-anak untuk mendapatkan banyak ilmu tambahan lewat internet.
  1. Dampak Negatif
  2. a) Anak-anak bisa ketergantungan terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi.
  3. b)  Anak-anak akan cenderung mengerjakan tugas sendiri dengan bantuan internet daripada belajar berkelompok yang disitu banyak sekali hikmah-hikmah yang terkandung dalam nilai kebersamaan.
  4. c) Dapat terpengaruh kedalam pergaulan yang tidak baik karena kurang kontrol dari teman ataupun dari orang tua.
  5. d)  Anak-anak bisa saja secara tidak sengaja mengakses situs-situs pornografi.
  6. e) Mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka berhubungan lewatinternet daripada bertemu secara langsung (face to face).
  7. f) Kemungkinan besar tanpa sepengetahuan orangtua, anak ‘mengkonsumsi’ games yang menonjolkan unsur-unsur seperti kekerasan dan agresivitas. Banyak pakar pendidikan mensinyalir bahwa games beraroma kekerasan dan agresi ini adalah pemicu munculnya perilaku-perilaku agresif dan sadistis pada diri anak.
  1. Solusi
Solusi yang tepat untuk menghadapi permasalah yang dijelaskan dalam masalah ini yaitu dengan adanya peran orang tua. Karena disini peranan dari kedua orang tua sangatlah penting. Kedua orang tua diharapkan dapat membimbing dan mengawasi anak-anaknya dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Sehingga anak-anak dapat mengerti hal apa saja yang termasuk hal yang baik dan hal yang kurang baik. berikut adalah beberapa cara untuk mencegah dampak-dampak negatifnya:
  1. Orang tualah yang seharusnya mengenalkan internet pada anak, bukan orang lain. Mengenalkan internet berarti pula mengenalkan manfaatnya dan tujuan penggunaan internet. Karena itu, orang tua terlebih dahulu harus ‘melek’ media dan tidak menjadi gaptek.
  1. Gunakan software yang dirancang khusus untuk melindungi ‘kesehatan’ anak. Misalnya saja program nany chip atau parents lock yang dapat memproteksi anak denganmengunci segala akses yang berbau seks dan kekerasan.
  2. Letakkan komputer di ruang publik rumah, seperti perpustakaan, ruang keluarga, dan bukan di dalam kamar anak. Meletakkan komputer di dalam kamar anak, akan mempersulit orang tua dalam hal pengawasan. Anak bisa leluasa mengakses situs porno atau menggunakan games yang berbau kekerasaan dan sadistis di dalam kamar terkunci. Bila komputer berada di ruang keluarga, keleluasaannya untuk melanggar aturan pun akan terbatas karena ada anggota keluarga yang lalu lalang.
  3. Tanamkanlah nilai kebersamaan terhadap sesama, karena kebersamaan akan mewujudkan hubungan serta emosi yang sangat dekat.
Selain hal-hal tersebut perlu adanya pencegahan kecanduan anak terhadap penggunaan komputer.  Kecanduan bermain komputer ditengarai memicu anak menjadi malas menulis, menggambar atau pun melakukan aktivitas sosial. Kecanduan bermain komputer bisa terjadi terutama karena sejak awal orang tua tidak membuat aturan bermain komputer. Seharusnya, orang tua perlu membuat kesepakatan dengan anak soal waktu bermain komputer. Misalnya, anak boleh bermain komputer sepulang sekolah setelah selesai mengerjakan PR hanya selama satu jam. Waktu yang lebih longgar dapat diberikan pada hari libur. Pengaturan waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa bermain komputer adalah satu-satunya kegiatan yang menarik bagi anak. Pengaturan ini perlu diperhatikan secara ketat oleh orang tua, setidaknya sampai anak berusia 12 tahun. Pada usia yang lebih besar, diharapkan anak sudah dapat lebih mampu mengatur waktu dengan baik.
Penanaman nilai, norma dan agama pun sangat penting bagi seorang anak. Nilai, norma dan agama merupakan satu kesatuan yang seharusnya kita jaga disaat berkembang nya IPTEK. Karena apabila pondasi kita kuat maka akan terhalanglah kita untuk berbuat kesalahan dan kerusakan. Perlu kita untuk tingkatkan ibadah kita dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan kita. Nilai dan norma pun tidak boleh terlupa. Kita sebagai warga Indonesia yang memiliki dasar negara yaitu Pancasila haruslah mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Kita pun juga bisa bekerjasama dengan pihak sekolah untuk mengadakan seminar-seminar yang berhubungan dengan perkembangan teknologi sehingga para pelajar bisa mengerti dan paham tentang manfaat yang sebenarnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar