STUDI KASUS ILMU TEKNOLOGI DAN LINGKUNGAN
Kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan
masyarakat. Berbagai informasi yang terjadi di berbagai belahan dunia kini
telah dapat langsung kita ketahui berkat kemajuan teknologi (globalisasi).
Tentu kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada
kehidupan umat manusia dengan segala peradaban dan kebudayaannya. Perubahan
ini juga memberikan dampak yang begitu besar terhadap transformasi
nilai-nilai yang ada dimasyarakat. Khususnya masyarakat dengan budaya dan adat
ketimuran seperti Indonesia. Saat ini, di Indonesia dapat kita saksikan begitu
besar pengaruh kemajuan teknologi terhadap nilai-nilai kebudayaan yang dianut
masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan (modernisasi). Akibatnya,
segala informasi baik yang bernilai positif maupun negatif, dapat dengan mudah
di akses oleh masyarakat. Tentu saja fakta seperti ini merupakan sesuatu yang
harus dipertimbangkan dalam suatu pengembangan teknologi edukasi masa depan.
Jakarta sebagai ibu kota Indonesia mempunyai gaya hidup yang berbeda dengan
kota-kota besar lainnya. Jakarta memiliki trend tersendiri dalam kehidupan
sehari-hari dari rakyatnya. Contohnya dalam hal IPTEK, sudah tidak diragunakan
lagi mengenai masyarakat Jakarta tentang kecanggihan alat-alat teknologi, mulai
dari yang kecil sampai tua semuanya menggunakan teknologi. Kasus yang sering
terjadi di kalangan anak-anak adalah perkelahian yang diduga akibat dari
pengaruh game-game online yang memiliki unsur kekerasan. Anak-anak tersebut
tidak bisa menyaring dan memilih manfaat dari teknologi yang benar jadi
berimbas pada perilakunya. Beberapa hari yang lalu, telah tersiar kabar bahwa
adanya aksi ponografi oleh pelajar SMP di Jakarta tepatnya di SMP 4 Jakarta
Pusat. Mungkin kita merasa aneh, diusia yang masih sangat belia mereka telah
mengenal yang namanya hubungan sex. Tentunya ini tidak lepas dari pengaruh
teknologi yaitu internet. Contoh lainnya adalah banyaknya para pelajar
dari SD sampe SMA yang membolos sekolah untuk bermain game online
di warnet bahkan sampai ada yang menginap di warnet. Kami yakin para
anak-anak itu tidak hanya bermain internet saja pasti ada oknum-oknum tertentu
yang mencoba menawarkan rokok bahkan sampai narkoba. Sangat miris dengan hal
itu, yang seharusnya mereka pergi kesekolah untuk belajar, namun karena
kecanduan maka mereka merelakan waktu sekolahnya untuk bermain di warnet. Dalam
hati kecil kita pasti bertanya, mengapa hal demikian dapat terjadi? Siapa yang
seharusnya bertanggung jawab atas permasalahan ini? Mau dibawa
kemana para pemuda-pemudi bangsa jika terus berkelakuan seperti ini?
Mari kita mencoba untuk merenungkan kasus-kasus yang terjadi terhadap
perkembangan teknologi dengan lingkungan anak-anak.
- Dampak Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap Anak
Teknologi Informasi dan Komunikasi memiliki beberapa dampak terhadap
anak. Dampak Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat kita golongkan menjadi 2
golongan, yaitu dampak positif dan dampak negatif.
- Dampak Positif
- a) Anak dapat menggunakan perangkat lunak pendidikan seperti program-program pengetahuan dasar membaca, berhitung, sejarah, geografi, dan sebagainya. Kini perangkat pendidikan ini juga di desain dengan unsur hiburan (entertainment) yang sesuai dengan materi, sehingga anak-anak semakin suka.
- b) Membuat anak semakin tertarik untuk belajar.
- c) Dapat menjadi solusi bagi para orang tua yang memiliki anak yang merasa mudah bosan untuk belajar.
- d) Dapat menambah wawasan.
- e) Memudahkan anak-anak untuk mendapatkan banyak ilmu tambahan lewat internet.
- Dampak Negatif
- a) Anak-anak bisa ketergantungan terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi.
- b) Anak-anak akan cenderung mengerjakan tugas sendiri dengan bantuan internet daripada belajar berkelompok yang disitu banyak sekali hikmah-hikmah yang terkandung dalam nilai kebersamaan.
- c) Dapat terpengaruh kedalam pergaulan yang tidak baik karena kurang kontrol dari teman ataupun dari orang tua.
- d) Anak-anak bisa saja secara tidak sengaja mengakses situs-situs pornografi.
- e) Mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka berhubungan lewatinternet daripada bertemu secara langsung (face to face).
- f) Kemungkinan besar tanpa sepengetahuan orangtua, anak ‘mengkonsumsi’ games yang menonjolkan unsur-unsur seperti kekerasan dan agresivitas. Banyak pakar pendidikan mensinyalir bahwa games beraroma kekerasan dan agresi ini adalah pemicu munculnya perilaku-perilaku agresif dan sadistis pada diri anak.
- Solusi
Solusi yang tepat untuk menghadapi permasalah yang dijelaskan dalam masalah
ini yaitu dengan adanya peran orang tua. Karena disini peranan dari kedua orang
tua sangatlah penting. Kedua orang tua diharapkan dapat membimbing dan
mengawasi anak-anaknya dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Sehingga anak-anak dapat mengerti hal apa saja yang termasuk hal yang baik dan
hal yang kurang baik. berikut adalah beberapa cara untuk mencegah
dampak-dampak negatifnya:
- Orang tualah yang seharusnya mengenalkan internet pada anak, bukan orang lain. Mengenalkan internet berarti pula mengenalkan manfaatnya dan tujuan penggunaan internet. Karena itu, orang tua terlebih dahulu harus ‘melek’ media dan tidak menjadi gaptek.
- Gunakan software yang dirancang khusus untuk melindungi ‘kesehatan’ anak. Misalnya saja program nany chip atau parents lock yang dapat memproteksi anak denganmengunci segala akses yang berbau seks dan kekerasan.
- Letakkan komputer di ruang publik rumah, seperti perpustakaan, ruang keluarga, dan bukan di dalam kamar anak. Meletakkan komputer di dalam kamar anak, akan mempersulit orang tua dalam hal pengawasan. Anak bisa leluasa mengakses situs porno atau menggunakan games yang berbau kekerasaan dan sadistis di dalam kamar terkunci. Bila komputer berada di ruang keluarga, keleluasaannya untuk melanggar aturan pun akan terbatas karena ada anggota keluarga yang lalu lalang.
- Tanamkanlah nilai kebersamaan terhadap sesama, karena kebersamaan akan mewujudkan hubungan serta emosi yang sangat dekat.
Selain hal-hal tersebut perlu adanya pencegahan kecanduan anak terhadap
penggunaan komputer. Kecanduan bermain komputer ditengarai memicu anak
menjadi malas menulis, menggambar atau pun melakukan aktivitas sosial.
Kecanduan bermain komputer bisa terjadi terutama karena sejak awal orang tua
tidak membuat aturan bermain komputer. Seharusnya, orang tua perlu membuat
kesepakatan dengan anak soal waktu bermain komputer. Misalnya, anak boleh
bermain komputer sepulang sekolah setelah selesai mengerjakan PR hanya selama
satu jam. Waktu yang lebih longgar dapat diberikan pada hari libur. Pengaturan
waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa bermain komputer
adalah satu-satunya kegiatan yang menarik bagi anak. Pengaturan ini perlu
diperhatikan secara ketat oleh orang tua, setidaknya sampai anak berusia 12
tahun. Pada usia yang lebih besar, diharapkan anak sudah dapat lebih mampu
mengatur waktu dengan baik.
Penanaman nilai, norma dan agama pun sangat penting bagi seorang anak.
Nilai, norma dan agama merupakan satu kesatuan yang seharusnya kita jaga disaat
berkembang nya IPTEK. Karena apabila pondasi kita kuat maka akan terhalanglah
kita untuk berbuat kesalahan dan kerusakan. Perlu kita untuk tingkatkan ibadah
kita dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan kita. Nilai dan norma pun tidak
boleh terlupa. Kita sebagai warga Indonesia yang memiliki dasar negara
yaitu Pancasila haruslah mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari. Kita pun juga bisa bekerjasama dengan pihak sekolah
untuk mengadakan seminar-seminar yang berhubungan dengan perkembangan teknologi
sehingga para pelajar bisa mengerti dan paham tentang manfaat yang sebenarnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar